daftarpulauindonesia.web.id – Pulau ini tadinya wilayah baluarti sepanjang rentang waktu kolonial Belanda serta saat ini jadi salah satu tempat darmawisata di Indonesia. Perihal ini bisa diamati dari banyak aset makam asal usul angkatan yang terbunuh di mari.

Pulau Raya merupakan pulau terluar Indonesia yang terdapat di Samudera Hindia. Pulau Raya terdapat di dusun Lhok Kruet, kecamatan Sampoinet, Kabupaten Aceh Berhasil. Ini bisa digapai lewat jalan- jalan di provinsi Banda Aceh di selama tepi laut barat, sepanjang 65 kilometer ke Meulaboh. Jalur dapat lewat wilayah Lhonga, Lhong, serta Lamno.

Saat sebelum Tsunami tahun 2004, pulau ini ditempati oleh 1000 orang, namun sehabis kejadian pulau ini tidak berpenghuni. Saat ini, terdapat masyarakat yang bermukim di pulau ini, yang dibagi dalam 3 dusun Lhok Siron, Lhok Meu serta Akhir Manek. Suku- suku yang bermukim di pulau ini merupakan generasi yang serupa yang bermukim di pulau ini semenjak era ke- 18.

Di akhir barat pulau yang diketahui selaku warga Akhir Manek, terdapat perbukitan tanah merah serta batu. Terumbu karang di akhir barat merupakan akhir mengarah Samudra Hindia yang terjal serta beriak dengan keras.

Hening serta kesepian. Itu merupakan perkata sempurna buat melukiskan Pulau Raya yang melingkupi dekat 3, 42 km persegi. Pulau ini pula ialah salah satu saksi gagu Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Dengan cara totalitas, pulau ini sedang mempunyai keelokan serta karakteristik.

Baca juga : Pulau Rondo, Salah Satu Daftar Pulau Indonesia

Sejarah Pulau Raya

Pulau Raya, yang juga dikenal sebagai Pulau Banyak, adalah sebuah kepulauan yang terletak di Provinsi Aceh, Indonesia. Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarah Pulau Raya di Aceh:

Awal Sejarah: Pulau Raya memiliki sejarah yang kaya dan telah dihuni sejak masa prasejarah. Bukti arkeologi menunjukkan adanya pemukiman manusia kuno di pulau ini.

Pengaruh Islam: Pulau Raya terkenal sebagai pusat Islam di wilayah Aceh. Pada abad ke-13, Kerajaan Samudera Pasai yang berpusat di wilayah Aceh mempengaruhi perkembangan agama Islam di pulau ini. Islam secara luas dianut oleh masyarakat Pulau Raya dan menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka.

Pengaruh Kolonial Belanda: Pada abad ke-17, Belanda menguasai wilayah Aceh, termasuk Pulau Raya. Belanda mendirikan pos perdagangan dan basis militer di pulau ini untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah dan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Perang Aceh: Pulau Raya menjadi saksi dari Perang Aceh yang terjadi antara pemerintahan kolonial Belanda dan pemerintahan Aceh yang berjuang mempertahankan kemerdekaannya. Pulau ini menjadi basis perlawanan dan pertempuran yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Era Modern: Setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada tahun 1945, Pulau Raya menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Pulau ini termasuk dalam Provinsi Aceh dan berkontribusi pada perkembangan Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.

Pulau Raya memiliki pesona alam yang menakjubkan, termasuk pantai yang indah, hutan tropis yang lebat, dan keanekaragaman hayati yang kaya. Pulau ini juga memiliki budaya dan tradisi lokal yang kaya, serta masyarakat yang menjaga warisan mereka dengan bangga.

Informasi lebih rinci mengenai sejarah Pulau Raya dapat ditemukan melalui sumber-sumber lokal, arsip sejarah, pemerintah daerah, atau komunitas setempat di Aceh. Mereka dapat memberikan gambaran yang lebih terperinci mengenai sejarah, budaya, dan kehidupan di Pulau Raya.